MAGELANG - Sekira 5,35 hektar hutan Gunung Merapi hangus, dalam kebakaran Minggu (27/7) malam. Masing-masing, 5 hektar di petak 36K, dan 0,35 hektar di petak 36H. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Prasetyo mengatakan, untuk petak 36K tanaman yang terbakar berupa semak belukar dan ilalang. "Sementara di petak 36H semak-semak dan 10 pohon pinus," katanya, Senin (28/7/2008)
Menurut Prasetyo, penyebab kebakaran diduga karena kelalaian aktivitas manusia yang berlalu lalang di kawasan tersebut. Antara lain, para penambang pasir Gunung Merapi, perburuan liar, orang yang mengambil rumput, dan tracking.
"Kemungkinan mereka menjatuhkan puntung rokok sehingga membakar kawasan hutan yang sudah mulai kering. Yang jelas, kalau faktor alam kemungkinannya sangat kecil bisa menyebabkan kebakaran hutan," jelasnya.
Kebakaran, lanjut Tri Prasetyo, terjadi sejak Minggu (27/7) sekira pukul 17.00 WIB. Pada pukul 00.00 WIB api terlihat mulai mengecil. Bersama sejumlah petugas TNGM, dibantu Perhutani, Muspika Srumbung, dan warga, pihaknya langsung melakukan pemadaman. "Namun api baru bisa dipadamkan Senin sekira pukul 11.00 WIB," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya masih mewaspadai adanya kebakaran susulan. Atas dasar itu, 2 hingga 3 hari ke depan, pihaknya masih terus menyiagakan sejumlah petugas untuk melihat kemungkinan terjadinya kebakaran hutan.
Dia mengatakan, pihaknya belum bisa menghitung kerugian materi akibat kebakaran tersebut. "Namun, kebakaran ini jelas telah menyebabkan kerugian dari sisi ekologis," tukasnya.
(Muhammad Slamet/Sindo/ful) |
0 comments:
Posting Komentar