Ditulis Oleh ANTARA | |
Sabtu, 25 Oktober 2008 | |
Lumaja, 24/10 (ROLL) - Pengembangan hutan rakyat sengon di Kabupaten Lumajang berhasil menarik investor untuk mengembangkan industri venner dan kayu lapis.Dengan produksi sengon yang tahun lalu mencapai 707.016 meter kubik, kata Kepala Dinas Kehutanan Lumaja, 24/10 (ROLL) - Pengembangan hutan rakyat sengon di Kabupaten Lumajang berhasil menarik investor untuk mengembangkan industri venner dan kayu lapis.Dengan produksi sengon yang tahun lalu mencapai 707.016 meter kubik, kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang, Indriati, di Lumajang, Jumat, daerah ini kini memiliki 45 industri dengan lima di antaranya sudah mengekspor produknya ke AS, Eropa, dan Jepang.Kelima industri pengolahan kayu itu adalah PT Mustika Bahana Sejahtera, PTB Darma Satya Nusantara, PTB Galaksi Surya Panel Indo, PT Wana Cahaya Nugraha, dan PT Semeru Makmur Kayunusa.Untuk lebih menarik investor industri pengolahan kayu, menurut dia, Pemda kini mengusulkan agar ijin usaha industri pemanfaatan hasil hutan kayu dengan kapasitas 2.000 - 4.000 meter kubik per tahun dapat dipermudah dengan hanya mengurus di tingkat kabupaten saja, dari saat ini di tingkat provinsi.Mengingat kebutuhan bahan baku kayu sekitar 950.000 meter kubik per tahun, menurut dia, kekurangan terpaksa didatangkan dari luar daerah.Selain itu, katanya, Pemda juga mengeluarkan aturan yang mewajibkan seluruh produk kayu diproses di daerah,sehingga industri pengolahan kayu tidak kesulitan memperoleh bahan baku dan terus berkembang. "Industri yang berkembang ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lebih besar."Selain sengon, hutan rakyat di kabupaten Lumajang tahun lalu juga memasok kayu; rimba campuran 53.418 meter kubik, mahoni 8.516 meter kubik, jati 7.331 meter kubik, kembang 5.311 meter kubik, bendo 2.490 meter kubik, nyampo 1.091 meter kubik, damar 1.011 meter kubik, dan sono 490 meter kubik.Di samping hutan rakyat, Perum Perhutani di daerah ini tahun lalu juga memasok kayu sebanyak 9.019 meter kubik yang terdiri dari jati, damar, pinus, dan rimba campuran.Selain Venner dan kayu lapis, katanya, industri pengolahan kayu yang memanfaatkan bahan baku kayu dari kabupaten Lumajang adalah penggergajian, chop stick, bahan obat nyamuk.Untuk menjaga pasokan kayu yang berkelanjutan, kata Indriati, Pemda mentargetkan luas penanaman minimal 5.000 hektare per tahun atau sekitar 4 juta batang bibit.Selain itu, penebangan tidak melebihi 1.500 hektare atau 750.000 meter kubik.Kebijakan ini, tegas Indriati, mampu merehabilitasi lahan kritis3.000-4.000 hektare per tahun, selain mempertahankan pasokan bahan baku kayu secara berkesinambungan dan lestari.Selain berbagai kebijakan dari Pemda, menurut dia, pasokan bibit untuk hutan rakyat ini juga berasal dari industri pengolahan kayu."Mereka membagikan bibit gratis ke petani dan hasilnya akan dibeli dengan harga pasar."***2***(Uu.SYS/B/C001/C/C001) 24-10-2008 09:57:06 ANTARA |
0 comments:
Posting Komentar