Jumat, 24 April 2009

Penemuan Emas di Banyuwangi

Ditulis Oleh Irul Hamdani - detikSurabaya
Jumat, 24 April 2009

Perhutani Khawatirkan Pencarian Emas Rusak Hutan Jati

Image

Banyuwangi - Membludaknya penambang emas di Sungai Gonggo (sebelum sungai kecil), lembah Gunung Tumpang Pitu sebelah selatan Kampung 56 Dusun Ringinagung Desa Pesanggaran, Banyuwangi, berpotensi merusak lingkungan.


Pasalnya, Sungai Gonggo berada di kawasan hutan jati milik Perhutani. Apalagi Sungai Gonggo berada diantara punggung gugusan Gunung Tumpang Pitu, tempat tumbuhnya tanaman jati dan tanaman para petani Tumpang Sari. Otomatis jika penggalian pinggiran tanah dilakukan terus menerus tak menutup kemungkinan terjadinya bencana longsor.

"Tanaman kedelai saya yang baru tumbuh banyak yang mati terinjak-injak, mau ditegur susah juga," keluh salah seorang petani Tumpang Sari, Mbah Soniman (60) kepada detiksurabaya.com di lokasi, Kamis (23/4/2009).

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Perhutani setempat. Perhutani khawatir jika aktivitas yang mulai tidak terkontrol tersebut akan merusak lahan hutan miliknya. Untuk itu, rencananya Perhutani akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusinya.

"Kami datang ke sini ditugasi pimpinan untuk mengecek aktivitas penambangan dadakan itu, hasilnya kami laporkan sebagai bahan untuk mencari solusinya," jelas salah seorang petugas Perhutani yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi.

Sementara di sisi sungai tempat perburuan emas dilakukan, tampak berserakan batu-batu bekas penggalian. Selain itu, tampak sebagian tepi Sungai Gonggo mengalami pelebaran dari ukuran semula.

Sementara di lokasi jumlah warga yang berburu emas naik menjadi 6 kali lipat. Mereka mulai memadati area hutan milik perhutani sejak pagi hari. Meski medan yang ditempuh cukup sulit namun warga nekat datang berombongan, dengan menaiki motor.

Tak ketinggalan peralatan seperti wajan untuk mendulang emas turut dibawa oleh para penambang emas dadakan itu. Bahkan jika sebelumnya alat menggali hanya berupa linggis kini mereka membawa cangkul dan skop.

Menurut salah satu penambang, Hari, dirinya datang ke lokasi lantaran tergiur dengan kabar jika tetangganya banyak mendapat rezeki emas dengan hanya mencuci lumpur atau tanah sungai.

"Tetangga saya menunjukan emas hasil mendulang kemarin, hari ini saya ingin membuktikan hal itu," jelas pemuda asal Dusun Pancer Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi.
(fat/fat)


0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform