Turis Timur Tengah Melirik Wisata Jabar

Ditulis Oleh Pikiran Rakyat
Senin, 06 Juli 2009

BANDUNG, (PR).-
Wisatawan asal Timur Tengah mulai banyak yang melirik objek wisata alam Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menargetkan 2.000 orang wisatawan Timur Tengah masuk ke Jawa Barat.

Menurut Kepala Disparbud Jabar H. Herdiwan, indikasi mulai adanya ketertarikan wisatawan Timur Tengah mengunjungi objek wisata alam di Jabar dilaporkan sejumlah biro perjalanan maupun pengelola objek wisata alam. "Dalam beberapa pekan ini, sejumlah wisatawan asal Timur Tengah melakukan kunjungan ke Taman Hutan Raya Cibodas dan Gunung Gede Pangrango," ujar Herdiwan, akhir pekan lalu.

Selain untuk melakukan ekowisata maupun agrowisata, kata Herdiwan, beberapa di antaranya juga melakukan wisata pendidikan. Khusus di Kebun Raya Cibodas, banyak wisatawan Timur Tengah mempelajari ilmu dan jenis tumbuh-tumbuhan.

Sejumlah objek wisata alam lainnya, terutama yang berhubungan dengan hutan dan pantai, juga mulai banyak dikunjungi. "Disparbud Jabar sudah melakukan koordinasi dengan Perum Perhutani mengenai kemungkinan untuk mengembangkan sejumlah kawasan wisata alam. Sebagian besar lahan dan lokasi memang milik Perhutani," ujar Herdiwan.

Upaya yang kini tengah dijajaki Disparbud adalah dengan memperkenalkan sejumlah objek wisata di kawasan Kab. Subang. Bentang alam yang masih alami, serta banyaknya ragam pilihan wisata di Subang adalah pertimbangannya.

Selama ini, hanya Ciater yang memiliki kebun teh dan air panas yang dikenal. Padahal, masih banyak terdapat objek wisata alam lainnya di sana, seperti objek wisata alam Sukawarna dan Panglejar.

Herdiwan mengatakan, hingga kini Disparbud masih melakukan pembicaraan mengenai konsep wisata yang akan ditawarkan ke wisatawan asal Timur Tengah. Salah satunya, membuat hotel ataupun tempat persinggahan dari tenda dengan pertimbangan agar tidak mengubah lingkungan sekitarnya.

Selain wisata alam, wisatawan Timur Tengah juga menaruh minat untuk melakukan wisata belanja dan kuliner. Meskipun, pada umumnya, mereka lebih selektif dalam wisata jenis ini. (A-87)***