Kamis, 13 Agustus 2009

2009, Perhutani selesaikan rehabilitasi lahan

Ditulis Oleh Solo Pos
Kamis, 13 Agustus 2009

Solo (Espos) Lahan kritis di wilayah Perhutani Jateng seluas sekitar 12.000 hektare, tahun ini bakal selesai direhabilitasi. Selanjutnya, mulai tahun 2010 Perhutani memasuki tahap yang disebut Perhutani Hijau.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng, Sri Puryono mengatakan, sejak tahun 1998 hingga tahun 2001, luas lahan rusak terus berkurang seiring dengan upaya merehabilitasi. ”Setelah dilakukan rehabilitasi, dari luas sekitar 198.000 hektar, kini tinggal 12.000 yang tersisa. Luas lahan ini akan selesai tahun ini dan tahun 2010 sudah memasuki masa Perhutani Hijau,” terang Puryono, ketika ditemui Espos, di sela-sela Musda I Serikat Pekerja dan Pegawai Perhutani (SP2P), di gedung pertemuan Kantor Samsat Solo, akhir pekan lalu.

Puryono menambahkan, kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lahan hutan sudah membaik. Terlebih dengan digalakkannya program pemberdayaan hutan bersama masyarakat. Melalui program itu, masyarakat diajak berpartisipasi memanfaatkan lahan milik Perhutani dengan mekanisme bagi hasil. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat dalam turut serta menjaga kelestarian hutan. Ia menegaskan pihaknya memang ingin mengubah mindset masyarakat dalam hal pengelolaan hutan. Yaitu membangun hutan berbasis pada masyarakat.

”Masyarakat jadi merasa turut memiliki, sehingga mereka pun tidak rela bila lahan hutan dirusak orang lain. Keberhasilan program ini juga terlihat dari meningkatnya hasil tanaman yang mereka kelola. Sebelumnya, hanya mencapai sekitar 80%, tapi sekarang bisa mencapai 90%,” papar Puryono.

Musyawarah daerah (Musda) SP2P itu sendiri, lanjutnya, membahas agenda kerja SP2P periode 2009-2013, sekaligus memilih para pengurusnya. Wakil Kepala Unit I Perum Perhutani Jateng, Bambang Budhiarto menambahkan SP2P dibentuk sebagai wadah untuk menampung aspirasi karyawan yang tidak masuk dalam serikat karyawan.

”SP2P dibentuk karena ada sebagian pegawai Perhutani yang aspirasinya belum tertampung dalam serikat karyawan. Karena itulah kemudian dibentuk serikat pekerja dan pegawai Perhutani ini. Tapi ini bukan tandingan serikat karyawan yang sudah ada sebelumnya. Organisasi ini hanya untuk menampung aspirasi mereka, yang ingin maju tanpa harus bergantung sepenuhnya pada Perhutani,” papar Bambang.

Keduanya menegaskan kedua serikat yang ada di tubuh Perhutani itu, diharapkan akan saling mendukung demi kemajuan Perhutani. Pembentukan organisasi tersebut diharapkan pula mampu meningkatkan kesejahteraan perusahaan maupun para karyawan. - Oleh : iik

Bookmark and Share

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform