Ditulis Oleh Erwin Tambunan
Kamis, 11 Februari 2010
JAKARTA: Perum Perhutani akan mengoptimalkan produksi gondorukem olahan untuk menghadapi persaingan dengan China menyusul Asean China Free Trade Agreement (ACFTA).
Gondorukem olahan juga diproyeksi menyumbang penjualan perusahaan senilai Rp2,7 triliun pada 2011.Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin mengatakan keunggulan kualitas produk turunan gondorukem membuka peluang ekspor menghadapi persaingan perdagangan. "Kami sadar produk gondorukem China kuantitasnya tinggi dan produk turunannya banyak yang masuk ke Indonesia," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR kemarin.
Perusahaan akan mendongkrak produksi gondorukem olahan dengan membangun pabrik di Jawa Barat yang diperkirakan mulai operasi pada tahun depan.
"Pabrik untuk mengolah turunan gondorukem diperkirakan selesai dibangun pada pertengahan 2011 dengan nilai investasi Rp160 miliar di Jabar."
Pabrik tersebut akan mengolah gondorukem menjadi produk olahan dengan kapasitas sekitar 55.000 ton per tahun.
Pada kesempatan yang sama, Upik memaparkan deviden Perum Perhutani 2007-2009 yang tidak disetorkan kepada negara telah digunakan untuk kegiatan rehabilitasi tanaman di kawasan hutan Jawa.
Rencana deviden 3 tahun terakhir itu sebesar Rp26,42 miliar pada 2007, Rp23,33 miliar (2008) dan Rp24,53 miliar (2009).
"Kebijakan ini sesuai dengan surat Menteri Negara BUMN No.S-254A/MBU/2009, tertanggal 30 Juni 2009 perihal pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2008 Perum Perhutani," katanya.
Oleh Erwin Tambunan
Bisnis Indonesia
0 comments:
Posting Komentar