56 Desa Terima Bagi Hasil Tebangan Kayu Jati Rp 5,8 M

Ditulis Oleh Suara Merdeka
Selasa, 06 Mei 2008
BLORA - Sebanyak 56 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Blora menerima dana bagi hasil (sharing) produksi tebangan kayu jati 2007. Dana yang diberikan Perhutani tersebut mencapai Rp 5,8 miliar.

Penyerahan diberikan secara simbolisis oleh Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo kepada perwakilan LMDH di pendapa rumah dinas bupati, kemarin.
Kepala Perhutani Unit I Jateng Haryono Kusumo mengemukakan, besarnya dana sharing setiap desa berbeda-beda. Potensi hutan di wilayah desa menjadi penentu besar kecilnya dana yang diterima. ”Kali ini penerima sharing terbanyak adalah desa-desa di wilayah KPH Cepu,” ujarnya.
Dari keseluruhan dana sharing produksi tebangan kayu jati 2007 di Blora, Rp 2,8 miliar untuk 17 desa di wilayah KPH Cepu, Rp 2,6 miliar diberikan kepada 24 desa di KPH Randublatung dan Rp 197 juta untuk delapan desa di wilayah KPH Blora. Penerima lainnya adalah lima desa di wilayah KPH Mantingan Rp 57 juta dan dua desa di KPH Kebonharjo, Rp 100 juta.
Menurut Administrator (Adm) Perhutani KPH Randublatung Hari Priyanto, total dana sharing yang diberikan kepada masyarakat Blora semenjak program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dilaksanakan 2002 Rp 15,9 miliar.

Prinsip Kebersamaan
Srinardi, salah seorang pengurus LMDH mengatakan, dengan prinsip kebersamaan dan keterbukaan, dana yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan program kerja yang telah dibuat. ”Desa di tepi hutan mendapatkan dana miliaran rupiah. Dana itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan untuk yang lain,” tegasnya.
Ketua DPRD HM Warsit yang hadir dalam acara itu mengibaratkan Blora merupakan dodo menthok-nya Perhutani. Menurutnya, Perhutani mendapatkan kayu jati berkualitas dari hutan yang berada di wilayah Blora.Masyarakat Blora, sepatutnya menjadi pihak yang pertama merasakan manfaat hasil hutan tersebut. (H18-54)