Jumat, 02 Mei 2008

Kebutuhan Jagung Dunia Capai 770 Juta Ton/Tahun

Ditulis Oleh Suara Merdeka
Jumat, 02 Mei 2008
GROBOGAN-Komoditas jagung hingga kini masih sangat diminati oleh masyarakat dunia. Untuk itu, petani di Indonesia diminta tidak perlu ragu menanam Jagung mengingat pangsa pasarnya luas dan tidak pernah menyusut.
Demikian, dikatakan mantan Menteri Negara BUMN Sugiarto ketika bertemu dengan para petani sekitar hutan di petak 12 F RPH Plosokerep BKPH Penganten KPH Purwodadi wilayah Kecamatan Klambu, belum lama ini.

Menurutnya, gambaran itu bisa menjadikan semangat petani menanam jagung kian terpacu. Apalagi, ungkap dia, jagung di Indonsia bisa ditanam sepanjang waktu. ’’Bagaimana tidak diminati, kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun. Sebanyak 42 persen di antaranya bahkan merupakan kebutuhan masyarakat di benua Amerika,’’ kata Sugiarto didampingi Penasihat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo, Country Manager PT DuPont Indonesia Mardahana, Kepala Unit I Perum Perhutani Jateng Haryono Kusumo dan Kadistanbun Grobogan HM Sumarsono.
Selain memang dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari semacam makanan ringan, ataupun asupan kalori rendah gula, jagung bisa diolah menjadi energi alternatif pengganti minyak bumi. Yakni, berupa biofuel dan etanol, yang kini pemanfaatannya terus dilakukan oleh Amerika, serta tidak ketinggalan China.
Tidak bisa dipungkiri, melihat manfaat jagung yang bisa diolah sedemikian rupa membuat permintaan komoditas itu meningkat dari tahun ke tahun. Termasuk pula permintaan jagung Indonesia dari sejumlah negara tetangga semisal Malaysia dan Singapura. Khusus Malaysia pembeliannya bisa mencapai 4 juta ton per tahun sedangkan Singapura lebih banyak lagi yaitu 5 juta ton setahun.

Harga Berlipat
Menurut Siswono, tingginya permintaan jagung diiringi membaiknya harga jual di pasaran. Hal ini terlihat, dari harga jagung yang telah mencapai kisaran Rp 2.000/kg.
Harga tersebut diketahui naik hampir tiga kali lipat dibandingkan beberapa tahun lalu. Diakuinya, membaiknya prospek jagung di pasar dunia dan domestik seharusnya ditopang pula oleh kebijakan pemerintah pro petani. Salah satu di antaranya memberikan kredit bunga lunak melalui bank pemerintah.
Kepala Kepala Unit I Perum Perhutani Jateng Haryono Kusumo mengatakan, pihaknya menyediakan lahan hutan untuk digarap warga sekitar hutan. Program yang dinamakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) ternyata berdampak sangat efektif. Selain bisa merehabilitasi kawasan hutan juga bisa menekan angka pencurian kayu beberapa tahun terakhir. Kawasan hutan milik perhutani salah satunya ditanami jagung oleh Petani di wilayah Kecamatan Klambu.
Sementara, Country Manager PT DuPont Indonesia Mardahana, mengatakan, dengan kondisi sekarang petani jagung bisa merasakan keuntungan yang cukup menjanjikan. Di mana, setiap menanam satu hektare jagung sedikitnya bisa mendapatkan keuntungan bersih antara Rp 10-12 juta. PT DuPont menurutnya, adalah salah satu penyedia biji jagung terbaik di dunia. (H41-16)

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform