Penebangan Liar Ancam Sumber Air Andong

Ditulis Oleh Sholahuddin Al-Ahmed

Rabu, 26 November 2008

Magelang, CyberNews. Desa-desa di kawasan Gunung Andong dan Telomoyo sebagian besar sudah terbentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Namun keberadaan lembaga itu dinilai kurang berperan dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan. Hal itu diungkapkan Ihsan Rumadi Ketua Forum Mentari (Menjaga Telmoyo Andong Lestari), di Desa Seloprojo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Menurutnya, sejak 2003 lalu lembaga itu sudah berdiri namun keberadaannya kurang dalam memerangi penebangan liar di kawasan hutan negara. ''Itu juga tak lepas dari kerjasama antara Perhutani dan LMDH dalam pengelolaan hutan masih tumpul dan sumir. Selama ini kerjasamanya hanya sebatas pemanfaatan lahan dan hasil hutan non kayu,'' katanya. Sedangkan untuk pengelolaan hutan secara menyeluruh dalam jangka panjang, lanjut dia, LMDH setempat masih belum terlibat. Sehingga dalam penjagaan hutan terutama persoalan penebangan liar belum bisa diminimalisir. Keberadaan hutan negara di kawasan sub das bolong, lanjut dia, memiliki peranan penting untuk menopang sumber mata air yang menghidupi masyarakat Kabupaten/Kota Magelang. Jika kerusakan lingkungan dibiarkan, menurutnya, ribuan orang terancam tak bisa memanfaatkan sumber mata air lagi. ''Ini merupakan ancaman nyata di depan mata. Secepatnya harus ada program konservasi berkelanjutan demi melestarian mata air,'' katanya. Gunadi Kepala Desa Seloprojo, Kecamatan Grabag, mengatakan terjadinya penebangan liar di pengaruhi oleh faktro kebijakan terhadap fungsi hutan dan lemahnya pengawasan hukum. Faktor lainnya, lanjut dia, kebutuhan kayu bakar baik untuk keperluan rumah tangga atau dijual ke industri kecil menjadikan penebangan liar masih terjadi hingga sekarang ini. ''Masyarakat juga butuh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Alasan ekonomi ini yang sering menjadikan kelestarian hutan dan alam tak terbendung,'' katanya.