Ditulis Oleh Kapanlagi.com | |
Selasa, 20 Januari 2009 | |
Kapanlagi.com - Perum Perhutani akan terus mengembangkan tanaman kayu putih di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang saat ini luas lahannya mencapai 1.500 hektare. "Target kita di tahun 2009, lahan yang akan ditanami kayu putih seluas 400 hektare," kata Wakil Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat wilayah Cilacap, Hilman Firmansyah, Senin (19/1). Menurut dia, luas lahan yang direncanakan tersebut di luar tanaman sulaman yang mencapai 600 hektare, sehingga diharapkan luas lahan kayu putih di wilayah Cilacap mencapai 2.500 hektare. Ia mengatakan, lahan yang menjadi sasaran penanaman kayu putih berada di wilayah selatan, yakni dari Kutawaru ke arah barat hingga Patimuan. "Saat ini lahan-lahan tanaman kayu putih sudah tersebar di sejumlah wilayah Cilacap, antara lain di Kutawaru, Gandrungmangu, dan Patimuan. Namun kita bertekad untuk terus mengembangkannya, khususnya di lahan-lahan milik Perhutani yang dijadikan sawah," kata Hilman menegaskan. Terkait produksi minyak kayu putih dari Cilacap, dia mengatakan, dalam satu tahun sekitar 1.000 ton. Menurut dia, jumlah tersebut dihasilkan oleh tempat-tempat penyulingan binaan Perhutani yang ada di Kecamatan Kawunganten yakni di Desa Bojong, Desa Ujungmanik, dan Desa Kawunganten. "Tempat penyulingan yang baru kita buka di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah," katanya. Ia mengatakan, minyak hasil penyulingan kayu putih tersebut dikumpulkan di pabrik gondorukem, Kecamatan Cimanggu, Cilacap, dan selanjutnya dikirim ke pabrik minyak kayu putih milik Perhutani di Gundi, Kabupaten Grobogan, Jateng. Disinggung kemungkinan dibukanya pabrik kayu putih di Cilacap, dia mengatakan, Perhutani saat ini berkonsentrasi pada pengembangan luas lahan tanaman kayu putih dan membina tempat-tempat penyulingan yang dikelola masyarakat. "Kita tidak akan membuka pabrik minyak kayu putih di Cilacap, biarlah masyarakat yang membukanya kelak," katanya. (kpl/meg) |
0 comments:
Posting Komentar