Ditulis Oleh Pikiran Rakyat | |
Selasa, 16 Desember 2008 | |
PURWOKERTO, (PRLM).-Kredit lunak untuk usaha kecil atau koperasi masyarakat sekitar hutan yang dikucurkan Perum Perhutani wilayah KPH Banyumas Timur Jawa Tengah (Jateng) macet. Dari bantuan yang diberikan sebesar Rp 1,1 miliar sejak tahun 1993 itu, 37 % di antaranya macet. Administartur KPH Banyumas Timur Soebroto Widyatmoko mengakui, bantuan yang diberikan itu ada yang sebagian macet. Perhutani terus melakukan upaya penagihan kepada mitra kerja yang angsurannya macet. ''Dari bantuan yang diberikan Rp 1,1 miliar sejak tahun 1993 itu, 37 % di antaranya macet,'' katanya Senin (15/12). Sejak 1993 KPH Banyumas Timur sudah memberikan bantuan bersifat pinjaman untuk 163 mitra binaan yang menerima bantuan dengan bunga lunak 0,5 % per bulan. Sampai saat ini jumlah bantuan yang diberikan sudah mencapai Rp 1,1 miliar lebih. Ia mengatakan dari Rp 1,1 kredit lunak yang disalurkan sekira 37 persen mecet. Hal tersebut tersebut disebabkan antara lain oleh lemahnya manajemen pengelolaan terutama dalam pemasaran dan produksi. Lemahnya manajemen tersebut karena faktor sumber daya manusianya kurang memadai. Namun demikian, adanya pinjaman yang macet tidak menyursutkan Perhutani untuk mengurangi bantuan kredit atau menghentikan sama sekali bantuan untuk masyarakat sekitar hutan. Kredit tetap dikucurkan kepada usaha produktif, selain diupayakan penagihan dan penjadwalan ulang. (A-99/A-50)*** |
0 comments:
Posting Komentar