Senin, 27 April 2009

Obyek Wisata Guci Dipantau Per Tiga Jam

Ditulis Oleh Kompas
Senin, 27 April 2009

Pemalang, Kompas - Aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah terus meningkat. Pemantauan terhadap sejumlah lokasi yang berkaitan dengan aktivitas gunung, seperti obyek wisata Air Panas Guci di Kabupaten Tegal diperketat. Sejumlah petugas dan tim SAR juga disiagakan untuk mengantisipasi bencana.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi, Sabtu (25/4), mengatakan, aktivitas Gunung Slamet pada hari Sabtu meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Berdasarkan data di pos pengamatan, tercatat 42 kali letusan lava pijar mulai Sabtu pukul 00.00 hingga 06.00. Tinggi lava pijar mencapai 1.000 meter di atas kepundan. Sehari sebelumnya, dalam kurun waktu sama terjadi 39 kali letusan disertai lontaran lava pijar setinggi 400 meter. Gempa tremor vulkanik juga terjadi dengan amplitudo 3-12 milimeter.

Terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet, pengelola obyek wisata Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, mulai mengintensifkan pemantauan. Kepala Unit Teknis Pelayanan Daerah Obyek Wisata Air Panas Guci Imam Sutanto mengatakan, untuk memantau keamanan air panas Guci, pihaknya mengukur suhu air setiap tiga jam sekali.

Hasil pengukuran, Sabtu kemarin, suhu air panas di obyek wisata Guci masih 42-43 derajat celsius. Suhu tertinggi yang diperoleh beberapa hari sebelumnya adalah 47 derajat celsius.

Menurut Imam, suhu air tersebut masih aman untuk wisatawan sehingga obyek wisata Air Panas Guci dibuka untuk umum. Pemandian Air Panas Guci akan ditutup untuk umum apabila suhu air lebih dari 50 derajat celsius.

”Kami juga menyiapkan tim SAR sebanyak 15 orang yang terdiri dari karyawan dan masyarakat,” katanya.

Stabil

Hingga saat ini, jumlah wisatawan ke obyek wisata itu relatif stabil. Pada hari Senin hingga Rabu lalu bahkan terjadi peningkatan jumlah wisatawan sekitar 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa. Adapun hari Jumat kemarin jumlah wisatawan menurun sekitar 10 persen daripada hari-hari biasa.

Sebanyak 20 anggota tim SAR Kabupaten Brebes mulai disiagakan di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes, yang berada pada lereng Gunung Slamet. Koordinator Tim SAR Brebes Adhe Dahi Raharjo mengatakan, pihaknya masih memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Sejauh ini warga belum diungsikan. ”Warga masih berpedoman pada alam,” katanya.

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Pekalongan Barat Jicky Soeprayitno mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat dan petugas Perhutani untuk waspada. Wilayah hutan yang rawan terkena dampak kenaikan aktivitas Gunung Slamet antara lain Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, serta Kecamatan Paguyangan dan Sirampog, Kabupaten Brebes.

Hingga saat ini kenaikan aktivitas Gunung Slamet belum berpengaruh terhadap kondisi hutan. Namun, beberapa lokasi hutan terkena hujan abu tipis.

(WIE)

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform