Ditulis Oleh ARIS ANDRIANTO
Senin, 04 Mei 2009
TEMPO Interaktif, Purwokerto: Tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata alam di lereng Gunung Slamet turun drastis hingga 70 persen. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Hari libur biasanya ramai, sekarang terlihat senyap,” kata Kepala Pengelola Obyek Wisata Baturraden, Sudarto, Minggu (3/5). Kunjungan wisata di tempat itu di hari libur ini tak lebih dari 1.000 orang. Padahal normalnya kunjungan bisa mencapai 3.000 orang.
Anjloknya jumlah wisatawan karena ada letusan Gunung Slamet juga dirasakan PT Perhutani Alam Wisata Baturraden. Sejak beberapa hari terakhir, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pancuran Telu, Pancuran Pitu, Wana Wisata yang dikelola Palawi turun drastis.
''Penurunan berkisar antara 50-75 % dari hari biasa Kerugian kita pada April mencapai ratusan juta. Target 50 - 100 ribu per bulan tidak terlampaui," jelas Kepala PT Palawi Baturraden Rudianto.
Namun wisatawan dari mancanegara seperti Belanda tidak terpengaruh oleh isu maupun aktifitas Gunung Slamet. Sedikitnya 100 lebih warga Negara Belanda Minggu (3/5) berkunjung ke Baturaden khususnya di sumber mata air panas Pancuran Pitu. Menurutnya, aktifitas gunung itu hanya berpengaruh besar terhadap wisatwan domestik.
Selain kunjungan wisatawan turun, kunjungan tamu luar kota yang akan menginap di hotel-hotel Baturraden juga sama. Laporan dari sejumlah pengelola hotel dan restauran di Baturraden, tingkat pesanan hunian kini juga sepi.
Menurutnya itu akibat pemberitaan Gunung Slamet yang terus menerus dan adanya isu Baturraden akan ditutup. ''Yang tidak turun itu justru tamu-tamu dari penduduk lokal yang pesan kamar hanya untuk short time," kata Rudi.
ARIS ANDRIANTO
0 comments:
Posting Komentar