Ditulis Oleh Liliek Dharmawan
Senin, 04 Mei 2009
PURWOKERTO--MI: Akibat status Gunung Slamet naik menjadi siaga, jumlah wisatawan yang datang ke sejumlah lokasi wisata di lereng gunung tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) itu merosot.
Hal itu terlihat dari menurunnya jumlah kunjungan di objek wisata Pancuran Tujuh Baturraden, Banyumas dan Guci, Tegal. Dalam sepekan terakhir, jumlah pengunjung merosot 50 hingga 70 persen.
Petugas pengelola objek wisata Guci di Tegal, Imam Sutanto, mengatakan sejak ada pemberitaan mengenai semakin meningkatnya aktivitas Gunung Slamet, jumlah pengunjung di Guci merosot.
"Biasanya, pada liburan seperti Hari Minggu, jumlah pengunjung di Guci mencapai 3.000 orang, namun saat sekarang hanya tercatat sekitar 1.000 orang saja. Padahal selama ini belum ada pengaruh secara fisik yang dapat terlihat di Guci seperti hujan abu. Suhu air panas yang menjadi objek wisata juga masih normal,"jelas Imam.
Terpisah, Manajer PT Perhutani Alam Wisata (Palawi) Baturraden Rudianto juga mengakui kalau terjadi penurunan jumlah wisatawan. "Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pancuran Tiga, Pancuran Tujuh, Wana Wisata yang dikelola Palawi turun drastis. Penurunan berkisar antara 50 -75 persen dari hari biasa. Kerugian kita pada April mencapai ratusan juta," katanya.
Selain peningkatan aktivitas gunung, juga karena munculnya isu dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab soal adanya rencana penutupan lokasi wisata andalan Kabupaten Banyumas itu. "Isu itu muncul bersamaan dengan kondisi Gunung Slamet yang sudah berstatus siaga dan dinyatakan sudah meletus berulang kali. Akibat isu yang tak benar itu rombongan wisata dari luar kota yang akan akhirnya membatalkan," ujarnya.
Bahkan, ujar Rudianto, ada rombongan wisatawan yang telah bayar uang muka, namun mereka meminta penundaan sampai keadaan dinyatakan aman. Padahal sampai sekarang Baturraden aman-aman saja. (LD/OL-02)
0 comments:
Posting Komentar