PURWOREJO - Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Kedu Selatan kini dijabat Ir Mulyono MBA MM. Sedangkan pejabat lama, Ir Dwi Wicahjono MTh, dimutasi ke Perhutani Kendal. Sebelumnya, Mulyono adalah administratur KPH Perhutani Pati. Acara serah terima jabatan (Sertijab) digelar di Pendopo Kabupate Purworejo kemarin. Wakil Bupati Purworejo, H Mahsun Zain mengatakan pergantian pejabat administratur KPH Kedu Selatan yang baru diharapkan tidak mengurangi kinerja sumber daya alam (SDA) dalam tubuh Perhutani dalam melakukan hubungan dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang berada di beberapa wilayah di Purworejo.
Diakatakan Zain, Bentuk kerja sama selama ini antara Perhutani dan masyarakat sekitar hutan cukup baik dengan mengajak masyarakat untuk kerja sama dalam mengelola hutan milik Perhutani. Selauh ini, masyarakat diuntungkan dengan memanfaatkan lahan Perhutani dengan ditanami tamanan tumpang sari, seperti polowijo, empon-empon dan lain sebagainya. Hasilnya sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat.
"Seperyi di LMDH Kaligesing, mereka bisa menanam rumput kaliandra untuk makan ternak kambing peranakan etawa (PE). Dengan hubungan saling menguntungkan ini tentunya akan meminimalisir pencurian kayu sekitar hutan lindung. Karena mereka juga merasa diberi tanggung jawab menjaganya," katanya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalpataru Purworejo Ichsan mengatakan program pinusisasi yang dilakukan Perhutani telah melenyapkan hutan alam di Purworejo. "Hutan heterogen saat ini sudah berganti hutan homogen yang hanya ditanami pohon-pohon komoditi yang memiliki profit semata," ujar Ichsan.
Jumlah areal hutan lindung di Purworejo berkurang, lanjut Ichsan, warga sekitar hutan ditempatkan sebagai objek. "Mereka selama ini terfokus pada lahan pinus, tanaman tumpang sari seperti polowijo dan empon-empon hanya sebatas pemanis," kritiknya. Dirinya berharap, hutan lindung harus dikembalikan seperti asalnya. (tom) |
0 comments:
Posting Komentar