Sabtu, 16 Mei 2009

Pengembangan Wisata Masih Terkendala

Ditulis Oleh Pikiran Rakyat
Jumat, 15 Mei 2009

KARAWANG - Pengembangan pariwisata di Kabupaten Karawang, terkendala oleh status tanah yang masih dimiliki pihak lain seperti Perhutani dan kalangan industri. Selain itu, diakui para pengelola tempat wisata pengunjung berkurang, karena buruknya kualitas infrastruktur dan maraknya praktik premanisme.

Menurut seorang pengelola tempat wisata pantai Tanjung Pakis Miftanudin, dirinya sering mendapat keluhan dari pengunjung soal premanisme di sepanjang jalan menuju ke lokasi wisata. "Seolah-olah dilarang ada pengunjung pada malam hari, karena tidak sedikit pula pengunjung yang datang pada malam hari ke lokasi Pantai Tanjung Pakis ini. Apalagi, kalau sedang ada panggung hiburan," ujarnya, dalam diskusi Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata, di Aula Wisma Karang Asih, Kab. Karawang, Rabu (13/5). Keluhan yang sama juga dikatakan pengelola tempat wisata lainnya. Mereka mengeluhkan buruknya akses masuk ke lokasi wisata. Beberapa pengelola tempat wisata, juga mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah mengembangkan sektor wisata. Mereka menilai, promosi yang difasilitasi pemerintah daerah masih minim, sehingga pengunjung lebih memilih Bandung atau Bogor sebagai tempat wisata. Padahal, Kab. Karawang juga kaya dengan objek wisata. Sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Karawang Acep Jamhuri mengatakan, selama ini pengembangan lokasi wisata terkendala anggaran, infrastruktur, status tanah, dan respons masyarakat. Mengenai anggaran di APBD 2009, Disbudpar mendapat Rp 2 miliar. "Dengan demikian, untuk pengembangan akan diprioritaskan pada anggaran 2010," ujar Acep. (A-153)***


0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform