Ditulis Oleh Liliek Dharmawan
Jumat, 01 Mei 2009
PURBALINGGA--MI: Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Jawa Tengah, mulai membangun parit di sejumlah titik rawan kebakaran akibat muntahan lava pijar dari kawah Gunung Slamet.
Asisten Perhutani (Asper) KPH Banyumas Timur Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Timur Kusnadi mengatakan parit-parit tersebut dibuat karena lontaran lava pijar kemungkinan sampai ke wilayah vegetasi.
"Oleh karena itu, kami juga telah menyiapkan tim yang setiap hari memantau, supaya kalau terjadi kebakaran dapat segera diatasi," jelasnya, Kamis (30/4).
Menurutnya, petugas yang memantau terdiri dari dua orang dan bertugas secara bergantian setiap hari. Selain itu, pihaknya juga telah membuat pos-pos di sepanjang jalur pendakian ke Gunung Slamet.
Wilayah lainnya yang rawan kebakaran adalah di petak 58 pada ketinggian 1.664 mdpl serta di jalur pendakian. "Sebagai antisipasinya, KPH Banyumas Timur telah membuat parit sepanjang 3 kilometer (km). Parit itu seperti saluran irigasi yang digunakan sebagai pemisahan antarvegetasi," jelas Kusnadi.
Meski saat ini jalur pendakian Gunung Slamet ditutup karena terus meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Jateng tersebut, pihaknya tetap menyebar petugas di jalur dan pos pendakian di Bambangan.
"Biasanya, masih ada yang nekad naik meski kondisinya membahayakan. Yang nekad naik umumnya adalah para petapa. Karena itulah, juga ada petugas dari Perhutani yang disebar di jalur pendakian," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Administratur KPH Banyumas Barat Anton Fajar mengatakan pihaknya juga mengantisipasi kebakaran hutan di wilayahnya menjelang musim kemarau ini.
"Ada beberapa wilayah yang rawan kebakaran di antaranya adalah Kecamatan Wangon dan Gumelar di Kabupaten Banyumas serta Kecamatan Karangpucung di Cilacap," katanya.
Pihaknya, kata Anton, telah membentuk satuan pengendali kebakaran (satdalkar) serta mulai membentuk posko-posko bahaya kebakaran. "Kami juga mulai memasang papan peringatan supaya tidak bermain api di wilayah hutan," tambahnya. (LD/OL-01)
0 comments:
Posting Komentar