Ditulis Oleh Pikiran Rakyat
Kamis, 21 Mei 2009
BANDUNG, (PRLM).- Sejumlah aktivis pencinta lingkungan di Jabar meminta agar Perum Perhutani Unit III lebih selektif dalam menawarkan kerja sama dengan pihak ketiga, dalam kemitraan wisata sumber dalam kehutanan. Harapan ini menyusul adanya dugaan, maksud-maksud lain dari pihak swasta dalam mengelola bisnis wisata hutan atau membuka lapangan kerja melalui kemitraan dengan Perum Perhutani. Bidang Advokasi Lapangan Dewan Pemerhati Lingkungan Kehutanan Tatar Sunda (DPLKTS), Dedi mengatakan, Perum Perhutani agar jangan selalu mengutamakan kepentingan perolehan pemasukan uang dari usaha pemanfaatan hutan, khususnya hutan lindung dan konservasi. Soalnya, ada nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal, yang berisiko terganggu akibat terlalu dipentingkannya perolehan dana hasil pemanfaatan wisata hutan.
"Bisnis pemanfaatan sumber daya hutan agar lebih dapat menyeimbangkan dengan kepentingan aspek sosial budaya, karena besar risikonya jika situasi masyarakat lokal menjadi terganggu. Bagi masyarakat Jabar, seringkali uang bukan segalanya, jika kemudian sebuah usaha mendatangkan risiko fatal," ujarnya. (A-81/das) ***
0 comments:
Posting Komentar