Jumat, 15 Mei 2009

Perhutani Unit I alihkan jenis tanaman

Ditulis Oleh Solo Pos
Kamis, 14 Mei 2009
Grobogan (Espos) Perhutani unit I Jateng mulai mengalihkan jenis tanaman di hutan produksi yang ada di wilayahnya. Dari semula fokus ke hutan penghasil kayu dengan pohon jati, kini diubah menjadi hutan penghasil energi dengan jenis tanaman nyamplung, aren dan siwalan.

”Jadi ke depan fokusnya, produksi hutan di Jateng tidak lagi kayu namun tanaman penghasil energi,” jelas Kepala Perum Perhutani Unit I Jateng Ir Heru Siswanto melalui Kabiro Pembinaan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Ir Soewarno seusai acara serah terima jabatan administratur KPH Purwodadi di Pendapa Kabupaten Grobogan, Selasa (12/5).
Jabatan Administratur KPH Purwodadi diserahterimakan dari pejabat lama Ir Benyamin Hari Santoso MFor kepada pejabat baru Ir Joko Purnomo yang semula menjabat Administratur KPH Mantingan, Rembang. Sedang Ir Benyamin akan menempati posisi baru di Perum Perhutani pusat.
Pemilihan tanaman sumber energi menurut Soewarno, karena melihat perkembangan yang ada. Di mana wilayah Jawa dari hasil pengamatan dan perkiraan nantinya akan menghadapi tiga krisis, yakni krisis air, pangan dan energi.
”Karena krisis energi itulah, kemudian muncul gagasan pengalihan jenis tanaman di kawasan hutan Jateng dari produksi kayu menjadi produksi tanaman sumber energi,” tegas Soewarno.
Untuk mendukung pengadaan energi yang terbarukan dalam menghadapi krisis, tambahnya, maka Perum Perhutani Unit I Jateng kemudian menanam jenis tanaman penghasil energi.
”Saat ini Perum Perhutani Unit I Jateng sudah menanam 2,2 juta pohon nyamplung di areal seluas kurang lebih 20.000 hektare, tanaman aren 200.000 pohon di areal seluas 1.000 hektare. Untuk tahun 2009 akan ditanam 1 juta pohon nyamplung dan 4.500 hektare tanaman aren,” ungkap Soewarno.
Dipilihnya tanaman nyamplung, menurut Soewarno, karena satu hektare tanaman nyamplung (400 pohon) yang sudah berusia di atas lima tahun bisa menghasilkan 3.000-6.000 liter biodiesel dalam satu tahun dengan rendemen 30 persen.
”Kemudian untuk satu hektare tanaman aren atau sebanyak 200 pohon aren yang sudah berusia 10 tahun bisa menghasilkan 40.000 liter bioetanol per tahun.” - Oleh : rif

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform