Ditulis Oleh Duta Masyarakat
Senin, 10 Agustus 2009
Ketergantungan penghasilan Perhutani Unit II Jawa Timur jika sebelumnya bertumpu pada kayu, maka lambat laun ketergantungan dari sektor kayu ini akan menjadi berkurang dan beralih ke non-kayu. Sehingga, komposisinya kayu dan non-kayu dari sebelumnya 75-25 lambat laun akan menyusut ke 65-35.
Kayu potensinya sangat bagus karena ditopang oleh gondorukem dan terpentin. Sehingga dari gondo ini diharapkan mampu menopang industri lain, paling tidak untuk 4 andalan non-kayu yang lain di samping gondorukem minyak kayu putih kemudian lak dan kopal. Selama ini komposisi kontribusi dari penghasilan Perhutani yang mendominasi adalah ditopang oleh kayu saja utamanya kayu jati.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Industri dan Pemasaran (Insar) Perhutani Jatim Ir. Heru Lutfi Nazianto kepada wartawan di Surabaya, kemarin. Heru mengakui, dari sektor industri kayu pada tahun 2009 ini kurang menggembirakan karena dampak krisis finansial global. Sehingga para pembeli kayu Perhutani sementara hanya menumpuk stok belum diolah menjadi produk-produk yang sesuai pesanan.
0 comments:
Posting Komentar