Selasa, 06 Oktober 2009

KPH Lawu Tetapkan Status Siaga

Ditulis Oleh Antara
Selasa, 06 Oktober 2009

Madiun - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu dan sekitarnya memberlakukan status siaga kebakaran hutan di kawasan lereng Gunung Lawu hingga musim penghujan mendatang.

Wakil Administratur KPH Lawu Ds Mamun Mulyadi, di Madiun, Selasa, mengatakan, status siaga dan waspada bencana kebakaran hutan tersebut diberlakukan hingga musim penghujan datang, yakni sekitar bulan November atau Desember mendatang.

"Kebakaran hutan masih rawan terjadi di sekitar lereng Gunung Lawu tersebut mengingat cuaca panas masih berlangsung. Oleh karena itu, petugas masih terus disiagakan di sana hingga keadaannya aman. Paling tidak hingga musim penghujan yang akan datang," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kewaspadaan tersebut juga diwujudkan dengan pengerahan 35 petugas KPH KPH Lawu yang terdiri atas polisi hutan (Polhut) dan mantri hutan di sejumlah pos jaga dan pos pantau wilayah Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara dan BKPH Lawu Selatan di lereng Gunung Lawu.

"Petugas juga melakukan penyisiran di kawasan hutan lindung, hutan produksi, dan kawasan hutan tidak produktif yang berada di ketinggian 1.700 meter hingga 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga kawasan puncak Lawu," katanya.

Menurut dia, selain menyiagakan petugas dari Perhutani, warga yang tinggal di lereng Gunung Lawu juga ikut menjaga hutan dan mewaspadai kebakaran.

Bahkan, kata dia, warga berinisiatif membuat "ilaran" (parit untuk mencegah meluasnya kobaran api) di lereng Gunung Lawu. Peralatan yang mereka gunakan cukup sederhana, yakni cangkul, sabit, dan ranting pohon.

Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu selama sepekan yang lalu telah membuat sedikitnya 1.370,7 hektare hutan di wilayah Kabupaten Ngawi dan 146,1 hektare hutan di wilayah Kabupaten Magetan hangus dan rusak.

Sedangkan, luas hutan lindung di lereng Gunung Lawu tersebut mencapai 26.474 hektare, hutan produksi mencapai 25.160 hektare, dan hutan tidak produktif mencapai 7.472 hektare. Total luas hutan di lereng Gunung Lawu tersebut mencapai 52.385 hektare.

Rusaknya hutan lindung akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tersebut dipastikan akan mengganggu keseimbangan alam dan ekosistem.

Iklim, persediaan sumber air, dan rawan bencana tanah longsor juga banjir pada musim penghujan mendatang dapat mengancam. Karenanya Perhutani juga akan melalukan rehabilitasi secepatnya, terangnya.

Mamun menambahkan, untuk memulihkan kembali fungsi hutan lindung di lereng Gunung Lawu tersebut, mulai musim penghujan mendatang akan dilakukan penanaman bibit pohon. Setiap hektare bakal ditanami sekitar 3.000 hingga 4.000 bibit tanaman keras, seperti pinus, kina, dan karet. *

Bookmark and Share

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform