Ditulis Oleh Sinar Tani
Selasa, 30 Juni 2009
Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo pada hari Rabu pagi tanggal 3 Juni 2009, mencanangkan Desa Mandiri Pangan (Desa Mapan) di Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang diikuti oleh dinas/instansi terkait tingkat provinsi, dan Kabupaten Magelang, serta dihadiri oleh dua pejabat teras dari Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian RI yakni Dr. Ir. Tjuk Eko Hari Basuki, MSt, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dan Ir. Mulyono Machmur, MS, Kepala Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan.
Pada kesempatan tersebut Gubernur menyerahkan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat secara simbolis berupa: sapi potong 40 ekor senilai hampir Rp 300 juta untuk paguyuban kelompok Desa Mapan; lumbung pangan 3 unit senilai Rp 90 juta untuk Kabupaten Magelang, alat penepung untuk kelompok wanita senilai Rp 110 juta untuk 10 Kabupaten (Semarang, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Boyolali, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Batang.
"Bantuan bibit penghijauan tersebut merupakan bentuk kontribusi dukungan kemitraan tahap awal dalam program Desa Mapan, serta secara teknis sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan konservasi lahan dan air, sehingga Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik dapat berfungsi sebagai kawasan penahan erosi dan peresapan air yang optimal di masa mendatang," demikian diungkapkan Ir. Heru Siswanto, MBA, Kepala Perum Perhutani Unit I Jateng didampingi oleh Ir. Suwarno (Kepala Biro Pembinaan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, Perum Perhutani Unit I Jateng) di sela-sela menghadiri acara Pencanangan Desa Mapan.
Menurut Gubernur H. Bibit Waluyo bahwa obsesi mewujudkan program "Bali Ndeso Mbangun Deso" merupakan gerakan moral bagi masyarakat desa untuk bangkit membangun desanya dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di desa dan membangun Jateng harus dimulai dari wilayah terkecil yaitu perdesaan. Sarjana Pendamping Desa Mandiri Pangan mempunyai peran yang sangat strategis dalam mewujudkan kemandirian desa.
Lebih lanjut, Ir. Gayatri Indah Cahyani, MSi selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jateng bahwa Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Proksi Desa Mapan) merupakan program pemberdayaan masyarakat khususnya rumah tangga miskin, agar masyarakat desa dapat memanfaatkan potensi wilayahnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.
Tujuan akhir program ini adalah meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, ketahanan pangan wilayah dan ketahanan pangan nasional. Proksi Desa Mapan dimulai tahun 2005 dan telah mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Pada tahun 2009, dilaksanakan di 88 desa pada 25 kabupaten, di mana 33 desa merupakan desa baru (tahap persiapan) dan 28 desa sudah memasuki tahap kemandirian.
0 comments:
Posting Komentar