Jumat, 23 Oktober 2009

PERHUTANI TARGET PHBM MAMPU OPTIMALKAN FUNGSI HUTAN

Ditulis Oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
Jumat, 23 Oktober 2009

Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yang merupakan program sosial dan lingkungan dari Perum Perhutani, kini terus ditingkatkan. Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dalam rangka keberhasilan pembangunan hutan diharapkan mampu menciptakan fungsi hutan secara optimal. (afr)

Kepala Biro Kelola Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Unit II Jatim, Ir Dwiono Rahardjo saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (22/10) menjelaskan, upaya konkret yang dilakukan oleh pihaknya untuk menyukseskan PHBM, yakni senantiasa melibatkan masyarakat desa hutan dan stakeholder dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan.

Ia menuturkan, dengan PHBM ini mampu memberikan kesempatan bekerja dan berusaha yang juga merupakan upaya menanggulangi pengangguran serta sebagai upaya membangun partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

”Ini menjadi implemantasi visi dan misi Perum Perhutani. Maka, program PHBM yang dijadikan sebagai sistem pengelolaan hutan dalam pelaksanaannya lebih menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah dan mengutamakan peningkatan taraf hidup, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat di sekitar hutan serta membangun sinergitas dengan para pihak, khususnya dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa/kelurahan,” ungkapnya.

Adapun jumlah desa hutan atau desa yang berbatasan dengan hutan sebanyak 5.415 desa dsan sampai dengan Desember 2008 sudah terbentuk 5.165 desa PHBM (95%) demgam luas pangkuan wilayah sekitar 1.992.424,58 hekta dan melibatkan ± 5.040.760 KK.
Untuk implementasi PHBM, pihkanya melakukan beberapa tahapan, yaitu sosialisasi intern dan ekstern, dialog multistakeholder, pembentukan LMDH, pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat pada tingkat kecamatan dan kabupaten, perjanjian kerjasama dan penyusunan renstra.

Salah satu jiwa PHBM adalah berbagi/sharing. Sharing adalah bagi hasil produksi kayu dan non kayu yang diberikan kepada LMDH berdasarkan kontribusi dari masyarakat didalam proses produksi. Nilai sharing yang sudah diberikan kepada LMDH terus meningkat dari tahun 2002. Sampai dengan bulan Desember 2008 jumlah sharing yang diberikan mencapai Rp.127,759 milyar yang berasal dari hasil sharing produksi kayu dan produksi non kayu (seperti getah pinus, kopi, cengkeh, galian C, dan sebagainya). Dari sharing kayu sebesar Rp.63,45 milyar dan dari non kayu sebesar Rp.64,28 milyar.

Selain bagi hasil produksi, dalam implementasinya sejak tahun 2001 program PHBM telah memberikan kontribusi hasil pangan bagi Gross Domestic Bruto (GDP) yang dinikmati LMDH dengan jenis komoditi padi, jagung, kacang-kacangan, dan hasil pangan lainnya. Dari tahun 2001 s/d bulan Desember 2008 tercatat hasil pangan yang dihasilkan 5,72 juta ton dengan nilai sebesar Rp.5,83 triliun.

Usaha-usaha produktif yang dimiliki oleh masyarakat (dalam hal ini LMDH) dapat dikelompokkan ke dalam sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sebagainya. Dari seluruh LMDH yang sudah terbentuk pada masyarakat desa sekitar hutan di seluruh pulau Jawa, usaha produktif yang paling banyak dimiliki adalah usaha produktif di bidang pertanian, dimana dari 4.177 LMDH yang memiliki usaha produktif, 1.872 LMDH diantaranya adalah usaha produktif di sektor pertanian. (afr/j)

Bookmark and Share

0 comments:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Kesatuan Pemangkuan Hutan Sukabumi Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform